Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, aturan ini akan berkaitan dengan pemutakhiran data pelanggan layanan seluler di Indonesia, sebagai langkah untuk menjaga ruang digital yang bersih, aman, dan bertanggung jawab.
“Ini adalah pengumuman terkait kebijakan baru dari pemerintah melalui peraturan Menteri Komunikasi dan Digital mengenai pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module atau eSIM yang akan berkaitan dengan pemutakhiran data pelanggan layanan seluler di Indonesia,” kata Meutya dilansir dari Antara, Rabu (16/4/2025).
Lalu apa itu eSIM?
eSIM merupakan teknologi kartu SIM virtual yang tertanam langsung di dalam perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau smartwatch. Berbeda dengan SIM fisik, eSIM tidak berbentuk kartu plastik dan tidak perlu dipasang ke dalam slot SIM.
Menurut Menteri Komdigi, Meutya Hafid, eSIM merupakan solusi masa depan yang menawarkan perlindungan ganda terhadap penyalahgunaan data. Integrasi sistem digital dan pendaftaran biometrik pada eSIM membuat kejahatan digital lebih sulit dilakukan.
Sementara, salah satu perusahaan penyedia layanana telekomunikasi, Telkomsel melihat eSIM sebagai bagian dari transformasi digital, menciptakan ekosistem layanan telekomunikasi yang lebih modern dan efisien.
Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menekankan komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan migrasi eSIM dan pemutakhiran data pelanggan.
“Telkomsel menyambut baik arahan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) dalam mendorong percepatan migrasi ke teknologi eSIM dan pemutakhiran,” ungkap Saki dikutip dari Kanal Tekno Liputan6.com.
Saki menambahkan, Telkomsel telah menyediakan layanan migrasi dari SIM fisik ke eSIM di berbagai GraPARI dan mitra resmi, serta secara mandiri melalui laman tsel.id/esim. Prosesnya relatif mudah dan praktis, menawarkan kemudahan bagi pelanggan yang ingin menikmati layanan tanpa kartu fisik.
Meskipun jumlah pelanggan Telkomsel yang menggunakan eSIM masih lebih sedikit dibandingkan pengguna SIM fisik, tren migrasi menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di kalangan pengguna perangkat yang kompatibel.
Kelebihan dan Kekurangan eSIM
eSIM menawarkan beberapa kelebihan, antara lain kepraktisan karena tidak memerlukan kartu fisik, kemudahan berganti operator dan paket data, dukungan untuk layanan dual SIM, dan desain perangkat yang lebih ramping dan tahan air. Namun, eSIM juga memiliki kekurangan, seperti keterbatasan kompatibilitas perangkat, dan ketergantungan pada perangkat..
Dari sisi keamanan, eSIM dianggap lebih aman karena mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan kartu fisik. Namun, keamanan tetap bergantung pada praktik keamanan digital yang baik dari pengguna. Pengguna tetap perlu waspada terhadap upaya phishing dan penipuan online, terlepas dari jenis SIM yang digunakan.
Meskipun eSIM menawarkan banyak keuntungan, penting bagi pengguna untuk mempertimbangkan kompatibilitas perangkat dan ketersediaan layanan dari operator seluler sebelum beralih. Tidak semua perangkat mendukung eSIM, dan tidak semua operator di semua negara menyediakan layanan eSIM.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence