Liputan6.com, Jakarta- Pencari kerja di Indonesia akhir-akhir ini dihadapkan pada situasi yang meresahkan, maraknya penipuan lowongan kerja, khususnya yang mengatasnamakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pelamar bisa terkecoh karena informasi yang disajikan tampak meyakinkan, namun faktanya, informasi tersebut tidak resmi dan merupakan jebakan yang menimbulkan kerugian materiil berupa uang dan kerugian non-materiil.
Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) gencar mengimbau masyarakat untuk waspada. Penipuan ini memanfaatkan informasi lowongan kerja palsu yang tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan. Informasi palsu tersebut seringkali menyertakan detail yang tampak meyakinkan, seperti posisi pekerjaan, gaji, dan fasilitas, untuk menipu calon pelamar.
Bahaya dari penipuan ini sangat nyata, karena korban tidak hanya kehilangan uang, tetapi juga waktu berharga yang bisa digunakan untuk mencari peluang kerja lain yang lebih valid.
Modus penipuan lowongan kerja BUMN ini semakin canggih dan beragam. Oleh karena itu, penting bagi setiap pencari kerja untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dalam memeriksa setiap informasi lowongan kerja yang ditemukan. Jangan sampai tergiur dengan iming-iming pekerjaan yang mudah didapat tanpa melalui proses seleksi resmi dan transparan. Kehilangan uang dan waktu adalah konsekuensi yang harus dihindari.
Modus Operandi Penipuan Lowongan Kerja BUMN
Modus penipuan lowongan kerja BUMN yang paling sering terjadi adalah dengan menyebarkan informasi palsu melalui media sosial dan platform digital. Informasi tersebut biasanya dikemas secara meyakinkan, menyertakan detail seperti logo BUMN, deskripsi pekerjaan, persyaratan, dan bahkan tautan pendaftaran palsu yang terlihat resmi. Penipu seringkali memanfaatkan nama besar BUMN untuk menarik minat pelamar yang sedang mencari pekerjaan.
Setelah korban tertarik dan mengklik tautan tersebut, mereka akan diarahkan ke situs web palsu yang meminta data pribadi, termasuk informasi rekening bank. Setelah data terkumpul, penipu akan menggunakannya untuk melakukan penipuan finansial. Dalam beberapa kasus, penipu juga meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau biaya lainnya dengan dalih untuk memproses lamaran kerja.
Selain itu, penipu juga seringkali menggunakan metode komunikasi yang tidak resmi, seperti melalui email atau pesan singkat yang tidak berasal dari alamat resmi BUMN. Mereka juga seringkali menggunakan bahasa yang tidak profesional dan penuh dengan kesalahan tata bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang diberikan tidak valid dan patut diwaspadai.
Ciri-Ciri Penipuan Lowongan Kerja BUMN
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, penting untuk mengenali ciri-ciri lowongan kerja BUMN palsu. Berikut beberapa ciri-cirinya:
- Sumber informasi tidak resmi: Lowongan kerja BUMN yang resmi biasanya diumumkan melalui situs web resmi BUMN, media massa ternama, atau platform rekrutmen resmi.
- Permintaan biaya: BUMN tidak pernah meminta biaya apapun kepada pelamar kerja pada tahap awal proses rekrutmen.
- Komunikasi tidak resmi: Komunikasi resmi BUMN biasanya dilakukan melalui email atau telepon resmi, bukan melalui pesan singkat atau media sosial pribadi.
- Bahasa yang tidak profesional: Penggunaan bahasa yang tidak profesional, terdapat kesalahan tata bahasa, dan ejaan yang salah menunjukkan bahwa informasi tersebut tidak valid.
- Janji yang tidak realistis: Tawaran pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi atau janji promosi yang cepat tanpa proses seleksi yang jelas patut diragukan.
Selain ciri-ciri di atas, penting juga untuk selalu mengecek keaslian informasi lowongan kerja melalui situs web resmi BUMN atau menghubungi pihak BUMN terkait secara langsung. Jangan ragu untuk bertanya dan meminta konfirmasi sebelum memberikan data pribadi atau melakukan pembayaran.
Cara Mencegah Penipuan Lowongan Kerja BUMN
Untuk mencegah menjadi korban penipuan lowongan kerja BUMN, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Selalu periksa situs web resmi BUMN: Pastikan informasi lowongan kerja yang Anda temukan berasal dari situs web resmi BUMN terkait.
- Waspadai tawaran yang terlalu bagus: Jangan tergiur dengan tawaran pekerjaan yang terlalu bagus tanpa proses seleksi yang jelas.
- Jangan pernah memberikan uang: BUMN tidak pernah meminta uang kepada pelamar kerja pada tahap awal proses rekrutmen.
- Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas: Selalu verifikasi informasi yang Anda terima dari berbagai sumber.
- Laporkan setiap kecurigaan: Jika Anda menemukan informasi lowongan kerja yang mencurigakan, laporkan ke pihak berwajib.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian, Anda dapat menghindari menjadi korban penipuan lowongan kerja BUMN. Ingatlah bahwa BUMN selalu menjunjung tinggi transparansi dan profesionalisme dalam proses rekrutmennya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.